Tubuh
memiliki jam biologis berfungsi untuk mengatur apa yang harus dilakukan tubuh
sepanjang hari agar bekerja sesuai ritme yang telah ditentukan. Jam biologis
ini berfungsi mengatur kapan tubuh harus beristirahat, kapan tubuh memerlukan
makanan atau kegiatan lainnya yang dilakukan tubuh selama 24 jam, mulai dari
jantung, usus hingga sistem hormonal mengalami perubahan sejak pagi hari hingga
tengah malam.
Berikut ini
beberapa perubahan ritme tubuh yang terjadi sepanjang hari, seperti dikutip
dari Slimseeker, Senin (18/4/2011).
Pukul 1-2
dinihari: Fase tidur paling lelap
Pada jam-jam
tersebut, aktivitas berbagai sistem organ banyak yang diistirahatkan. Namun
bagi yang hamil, produksi progesteron akan meningkat sehingga peluang untuk
melahirkan pada tengah malam selalu lebih tinggi.
Pukul 4-5
pagi: Suhu tubuh paling rendah
Pukul 5-6
pagi: Peningkatan tekanan darah paling tajam
Produksi melatonin
atau hormon yang memicu rasa kantuk mulai berhenti, sementara tekanan darah
meningkat paling tajam dibandingkan waktu lainnya. Produksi kortisol atau
hormon stres meningkat sehingga otak siap untuk bekerja seharian, namun
peningkatannya tidak sampai memicu stres.
Pukul 7 pagi:
Hormon seks meningkat
Peningkatan
testosteron pada pria maupun wanita terjadi pada pagi hari, sehingga mampu
membangkitkan gairah seks. Karena itu, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk
bercinta.
Pukul 8 pagi:
Pergerakan usus meningkat
Jam ini cocok
untuk buang air besar (BAB) pada pagi hari. Karena pada jam ini adalah proses
alamiah, yakni terjadi pergerakan usus paling tinggi pada waktu tersebut.
Pengukuran berat badan paling akurat dilakukan pada pagi hari setelah buang air
besar.
Pukul 9 pagi:
Metabolisme paling tinggi
Waktu yang
tepat untuk sarapan pagi adalah sekitar pukul 9 karena ada peningkatan
metabolisme. Artinya lemak-lemak yang diserap dari makanan pada waktu-waktu
tersebut tidak akan banyak yang menumpuk.
Pukul 10-11
siang: Kewaspadaan tinggi
Ibarat mesin
diesel, tubuh dan pikiran sudah panas dan mencapai kondisi ideal untuk
beraktivitas saat menjelang siang. Tingkat kewaspadaan tinggi, jarang ada yang
mengantuk kecuali memang sedang kurang tidur.
Pukul 11-2
siang: Stres meningkat
Jeda
istirahat dibutuhkan untuk memberi kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk
menyegarkan diri. Makan siang di luar bisa menyegarkan pikiran, sekaligus
membiarkan tubuh terkena sinar matahari yang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Pukul 2-3
siang: Koordinasi terbaik
Melakukan
banyak hal sekaligus atau multitasking paling cocok dilakukan pada siang hari,
karena kemampuan otak untuk melakukan koordinasi berada pada titik tertinggi.
Di sisi lain, proses pencernaan makanan belum selesai sehingga kemampuan fisik
agak berkurang.
Pukul 3-5
sore: Denyut jantung paling stabil
Jika ingin
berolahraga, sore hari adalah waktu paling tepat karena level adrenalin berada
di level tertinggi. Selain itu, denyut jantung dan tekanan darah paling stabil
sehingga cocok untuk melakukan aktivitas fisik.
Pukul 5-8
sore: Proses pembuangan racun
Fungsi hati
dalam memproses racun-racun sisa metabolisme paling tinggi pada sore hari,
sehingga perlu didukung dengan minum air putih. Keinginan untuk ngemil juga
tinggi karena kemampuan indra penciuman (hidung) dan perasa (lidah) meningkat.
Pukul 8-10
malam: Metabolisme dan pergerakan usus berkurang
Karena
aktivitas fisik berkurang, maka pembakaran energi tidak banyak terjadi di malam
hari. Artinya jika makan di malam hari, maka cadangan energi yang disimpan
dalam bentuk lemak juga akan semakin banyak.
Pukul 10-11
malam: Hormon seks meningkat lagi
Dibandingkan
pagi hari, peningkatan libido atau gairah seks pada malam hari tidak terlalu
tinggi karena secara fisik sudah kelelahan. Namun peluang terjadinya ovulasi
dan pembuahan paling tinggi pada hubungan seks malam hari menjelang tidur
ketimbang pagi hari.
No comments:
Post a Comment