Pada saat anak marah, merengek atau menangis, meminta sesuatu dengan memaksa, kita biasanya mengalihkan perhatiannya kepada hal atau barang lain. Hal ini dimaksudkan supaya anak tidak merengek lagi. Namun yang terjadi malah sebaliknya, rengekan anak semakin menjadi-jadi.
Contohnya, anak menangis karena ia minta dibelikan mainan. Kemudian kita berusaha membuatnya diam dengan berusaha mengalihkan perhatiannya seperti, "Tuh lihat tuh... ada kakak pake baju warna apa tuh..." atau "Lihat ini lihat..., gambar apa ya lucu banget."
Ingatlah selalu, pada saat anak kita sedang fokus pada apa yang diinginkan, ia akan memancing emosi kita dan emosinya sendiri akan menjadi sensitif. Anak kita pada umumnya adalah anak yang cukup cerdas. Ia tidak ingin dialihkan ke hal alin jika masalah ini belum ada kata sepakat penyelesaiannya. Semakin kita berusaha mengalihkan ke hal lain, semakin marahlah anak kita.
Apa yang sebaiknya dilakukan?
Selesaikan apa yang diinginkan oleh anak kita dengan membicarakannya dan membuat kesepakatan di tempat, jika kita belum sempat membuat kesepakatan di rumah. Katakan secara langsung apa yang kita inginkan terhadap permintaan anak tersebut, seperti "Papa/Mama belum bisa membelikan mainan itu saat ini. Kalau kamu mau, harus menabung lebih dahulu. Nanti Papa/Mama ajari cara menabung. Kalau kamu terus merengek, kita tidak jadi jalan-jalan dan langsung pulang."
Jika kalimat ini yang kita katakan, dan anak tetap merengek, segeralah kita pulang meski urusan belanja belum selesai. Sehingga anak tahu bahwa kita konsisten dengan perkataan kita. Untuk urusan belanja, kita masih bisa menundanya. Tapi jangan sekali-kali menunda dalam mendidik anak.
A wise son makes a glad father, but a foolish man has no respect for his mother.
Mengapa Anak Saya Suka Melawan & Susah Diatur?
(Grasindo) Ayah Edy
No comments:
Post a Comment